Minggu, 03 April 2011
Juragan Ponorogo di rampok, tubuh dibakar
Dari hasil olah TKP polisi menduga Mindik merupakan korban perampokan. Indikasinya hilangnya motor dan tas berisi uang sebesar 20 juta rupiah.
Bahkan untuk menghilangkan jejak, pelaku sengaja membunuh dan membakar korban di TKP, polisi hanya menemukan tas korban yang telah kosong, buku tabungan, kartu tanda pengenal, dan kalkulator.
Sementara tak jauh dari mayat, polisi menemukan ceceran darah di bawah gubuk. Untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan ini, polisi terus melakukan penyelidikan dan memintai keterangan sejumlah saksi, termasuk keluarga korban sendiri.
AKP Nyoto, Kasatreskrim Polres Ponorogo, “Untuk sementara, karena ini ada dua TKP, yang pertama ceceran darah, yang kedua tkp perempuan terbakar, diduga adanya suatu tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan orang itu meninggal dunia. Karena korbannya itu juga seorang pedagang dan dimungkinkan membawa uang dalam jumlah yang lumayan banyak, kami masih melakukan penyelidikan, ” katanya.
Pihak kepolisian belum berani menduga siapa pelaku yang tega menghabisi nyawa korban. Meski begitu, melihat modusnya, ada indikasi salah satu pelaku sudah mengenal korban. Atau paling tidak, tahu soal bisnis korban.
Suryono, anak korban meminta polisi segera mengungkap kasus ini dan pelaku dihukum berat. begitu pula Samidi,suami korban, serta Giwatun, rekan korban yang langsung ke lokasi kejadian, di Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, atau di hutan Kayu Putih, BKPH Sukun, Ponorogo.
Pihak keluarga sempat meraung histeris saat melihat janazah korban. Menghindari hal tak diinginkan, polisi mengamankan keluarga korban menjauh dari lokasi.
Sumber: http://www.lawupos.net/13072/jenazah-juragan-ponorogo-korban-perampokan/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar